CERITA HANTU, KISAH NYATA KUCHISAKE ONNA WANITA MULUT SOBEK
Hantu wanita yang ini akan marah kalau orang tidak menyebut dia cantik. Menurut legenda, Kuchisake-onna adalah seorang wanita yang dimutilasi oleh suaminya sendiri, lalu arwahnya gentayangan.
Mengacu kepada beberapa situs lain, kabar ini bermula di Prefektur Nagasaki pada 1979 dan segera menyebar ke kota-kota lain. Sejumlah sekolah kabarnya bahkan memerintahkan para siswa pulang dalam rombongan yang dikawal akibat legenda hantu perempuan ini.
Penampakan hantu perempuan ini paling anyar terjadi di Korea Selatan pada 2004, yaitu sosok seorang wanita bertopeng merah yang kerap mengejar anak-anak.
Pada Oktober 2007, seorang dokter menemukan catatan lama dari akhir 1970-an tentang seorang wanita yang juga mengejar-ngejar anak kecil sehingga ia tertabrak mobil dan mulutnya robek dari telinga ke telinga.
Dalam beberapa kisah, disebutkan bahwa ia adalah pasien rumah sakit jiwa, tapi ada cerita lain yang menyebutkan tentang seorang wanita yang ketahuan berselingkuh sehingga ia disayat dengan pedang oleh suaminya sendiri.
Legenda modern menyebutkan bahwa ia gentayangan sambil mengenakan masker bedah. Kepada calon korban, ia bertanya "Apakah saya cantik?" Kalau dijawab tidak cantik, ia membuka masker bedah, mengeluarkan gunting yang dibawanya, dan merobek mulut korban.
Legenda di masa lalu memiliki versi sedikit berbeda. Wanita itu disebut mengenakan tutupan kain pada mulut atau selendang. Ia bertanya "Apakah saya cantik?" Jika dijawab tidak cantik, ia membuka penutup mulutnya dan bertanya dengan suara menyeramkan.
Jika dijawab tidak atau korban berteriak, ia akan menyayatnya supaya korban bernasib sama dengannya. Namun jika menjawab cantik, ia akan pergi tapi tetap menguntit korban dan membunuhnya dengan brutal pada malam hari.
Karena legenda ini sudah lama, ada beberapa 'cara' menghindari nasib buruk akibat bertemu dengan Kuchisake-onna. Misalnya dengan memberikan jawaban yang membingungkan atau melemparkan uang dan permen agar calon korban punya waktu melarikan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar